Hakikat Seorang Wanita

Hii.. Readers!!
Disini saya hanya ingin berbagi beberapa pengalaman yang pernah saya alami yang menurut saya sangat berharga dan semoga bisa bermanfaat juga untuk kalian saat membacanya.

Suatu hari, saat langit cerah terasa mendung. Saat hari yang begitu bersahabat namun untukku tidak memberi semangat. Ya, entahlah setelah kehilangan seseorang yang nyatanya memilih yang lain itu rasanya terlalu mengesalkan. Tidak bisa menyalahkan siapapun karena itu pasti pilihan terbaiknya. Saat itu, sahabatku mengajak sedikit liburan ke tempat yang belum pernah aku kunjungi. Orang bilang itu ujungnya bumi (hiperbola) saking jauhnya, tepatnya daerah Jampang, Kab. Sukabumi.

Panenjoan, Geopark, Curug Awang dan Pantai Minajaya cukup membuatku terhibur dan melupakan banyak hal yang sudah terjadi. Sampai akhirnya, aku di perkenalkan kepada seorang Sahabat perempuan yang baik. Dia begitu ramah dan menjamu kami dengan sangat baik dan siaga menemani setiap perjalanan kami selama disana. Dalam perjalanan pulang kami bersama, sahabatku bilang semua orang terdekatnya sudah semua tau bahwa sahabat perempuan itu adalah seorang perempuan yang pacarnya memiliki selingkuhan. Mereka memang sudah memakai istilah istri pertama dan istri kedua meski belum menikah.
Sahabat ini sebut saja istri pertamanya, aku terheran-heran bukan kepalang. Pikirku hanyalah "kok mau-mau nya sih di dua in?".

Kita yang kepo di balik kisah cinta yg rumit dengan mudah tinggal meninggalkan, dikecewakan, dan di khianati tapi dia bertaham dengan setia dan sabarnya padahal sudah jelas jelas cowo nya punya perempuan lain. Banyak pertanyaan yang kami ajukan tapi dia menjawabnya dengan santai katanya saking terbiasanya dia ditanyai orang-orang.
Aku tertegun dan meresapi setiap perkataannya.
"Intinya bukan sebuah ego yang aku pertahankan, aku memilih untuk mencintai dia dengan segala resikonya lalu kenapa aku bisa bertahan? Aku shalat istikharah hampir sampai satu bulan lamanya saking tidak yakin nya dengan jawaban-jawabannya dengan perasaan galau, bercampur emosi lain-lain hingga tiap hari dan hari-hari berikutnya aku tenang dan jawabannya selalu tertuju padanya. Karena nya aku yakin dengan apa yang sudah aku pilih. Kecewa? Ya, hati itu bukan tank baja. Aku juga bisa menangis, tapi setiap permasalahan bahkan perasaan apapun kami selalu mengkomunikasikannya. Baik buruk kesal menyebalkan itu aku sampaikan padanya. Intinya komunikasi itu penting, tapi DIA lah pemilik hati, DIA yang bisa membolak balikan hati, kita sama sekali yidak memiliki apapun termasuk memiliki dia"

Kita semakin penasaran, jawaban pertamanya membuat kita berfikir bahwa kita bahkan belum pernah sama sekali menganggap kisah cinta itu seserius itu sampai harus di istikharahkan. Mungkin itulah sebabnya kita bertemu dengan orang orang yang modus dan php.
"Karena bagaimanapun Wanita itu dipilih, sedangkan laki-laki yang memilih. Ibaratnya wanita itu sebuah wajan yang kosong sedangkan laki-laki adalah teko yang selalu terisi"
Kita terdiam memaknai perkataannya, dan aku semakin sadar bahwa apa yang dikatakannya adalah benar. Ya, kita terkadang lupa dan tidak sadar akan hakikat kita yang tercipta sebagai seorang perempuan. Kita adalah seorang wanita, dimana terkadang egonya begitu  tinggi, terlalu tamak. Tak heran jika wanita menjadi korban php, karena hakikatnya wanita tidak bisa memilih, laki-laki bisa datang, lalu pergi dan lalu kembali lagi karena dia yg memilih siapa yang akan menjadi tempat menetapnya.  Sedangkan wanita  kemudian hanya bisa menerima atau menolak. Dan ketika wanita menerima dengan baik, kemudian laki-laki itu pergi meninggalkannya dia tak bisa menuntut siapapun.

Bersambung....

Comments